Biaya Kuliah di PTN itu Murah Banget, Benarkah?

PTN menerima sedikitnya Rp. 144.000.000.000,- 

Biaya Pendaftaran SBMPTN 2018-2019

kuliah
www.shutterstock.co


Biaya adalah sejumlah pengorbanan sumber-sumber ekonomi yang tumbalnya selalu saja uang, baik itu secara langsung atau tidak. Barangkali tidak salah mengapa setiap tahun ajaran baru beberapa diantara kita dipusingkan oleh uang ini dan uang itu, ya uang masuk sekolah atau uang masuk kuliah. Bahkan sudah menjadi budaya di perbagai belahan bumi ini, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah bahkan sekolah-sekolah tinggi hampir tidak ada yang tidak membutuhkan biaya.

Bahkan sebelum membayar biaya-biaya lain-lain, orangtua calon siswa dan mahasiswa dipusingkan oleh biaya sumbangan, padahal didalam institusi pendidikan itu berisi orang-orang yang berpendidikan dan berpenghasilan, tetap saja menunggu sumbangan. Sumbangan yang kita kenal selama ini tidak dipatok jumlahnya, itu tidak berlaku kalau sumbangan untuk pendidikan. Nilainya pun tidak standar, mulai dari puluhan ribu sampai ratusan juta.

Pendidikan pada akhirnya menjadi sumber pendapatan baru bagi pemerintah dan swasta, kita bisa lihat berapa yang diperoleh sebuah universitas saat penerimaan uang pendaftaran dari calon mahasiswa baru. Kalau SNMPTN itu dulu gratis dan yang didaftar hanya setengahnya saja. Sisanya harus mengikuti SBMPTN atau UMPTN, banyak yang bilang dari dua kanal inilah sumber biaya pendidikan mereka yang lulus SNMPTN (katanya sih ... GRATIS).

PENDAPATAN PTN DARI PENDAFTARAN
Asumsikan saja yang tidak lulus dari SNMPTN itu 400.000 orang, ditambah 500.000 orang yang tidak didaftar ke SNMPTN, ya ... 900.000 orang. Dari jumlah itu anggap saja 80% yang mendaftar lebih kurang ada 720.000 orang mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri, kalau biaya pendaftaran masing-masing Rp. 200.000 maka jumlah uang pendaftaran yang diterima perguruan tinggi negeri adalah Rp. 144.000.000.000,- padahal hanya 30% dari mereka yang lulus.


Yang tidak lulus SBMPTN, sudah pasti mengejar UMPTN. Tentunya mereka kembali mengeluarkan sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhan penerimaan mahasiswa baru jalur berikutnya. Bagi yang lulus kembali harus siap dengan sejumlah uang sumbangan gedung, biaya pengembangan pendidikan, biaya semester, biaya ujian, biaya seminar-seminar, biaya paktek, yang kita tahu jumlah bukanlah sedikit, citra perguruan tinggi negeri memang bikin masyarakat berduyun-duyun demi kebanggaan keluarga, sanak famili, tetangga dan sebagainya.

Belum cukup sampai disitu saja, per November 2017 jumlah pengangguran di tingkat sarjana yang tercatat di www.bps.go.id adalah 600.000 orang. Kalaulah pendidikan tinggi itu dibuat untuk mensejahterakan banyak orang, apakah mungkin 160.000.00 warga Indonesia berpenghasilan rata-rata hanya Rp 400.000 perbulan? ya !!! Dua Ratus Sebelas Ribu Rupiah


BIAYA KULIAH DI INDONESIA

www.prubisnis.com
Biaya kuliah ditentukan oleh tingkat penghasilan orangtua, mulai dari Rp 0,- sampai Rp 7.000.000,-  per semester (lihat biaya kuliah di Universitas Pajajaran Bandung, KLIK DISINI), Sumbangan gedung berkisar antara Rp 5.000.000 sampai Rp 400.000.000, misalkan kalau penghasilan orangtua Rp. 1.500.000,- maka uang kuliahnya Rp. 500.000,- biaya makan, kost, transport, photocopy, buku-buku, dan lain-lain siapa yang tanggung?

www.zerohedge.com

Biaya yang keluar begitu besarnya, begitu lulus yang dibawa pulang hanya selembar IJAZAH saja, kapan semua ini bisa berakhir?